Sabtu, 12 Februari 2011

Menyusui Cegah Sakit Jantung



KEBUTUHAN: Penuhi kebutuhan bayi terhadap air susu ibu (ASI). Pastikan kebutuhannya terhadap foremilk pada awal menyusu dan hindmilk di waktu akhir menyusu diperoleh dengan jumlah mencukupi
CORBIS.COM

Wanita yang menyusui bayinya memiliki risiko yang lebih rendah mengalami serangan jantung, penyakit jantung atau stroke. Demikian diungkap suatu penelitian.

Para peneliti asal Amerika Serikat menemukan, wanita yang menyusui lebih dari satu tahun, berisiko 10% lebih rendah terhadap penyakit tersebut dibandingkan yang tidak menyusui.

Hasil riset yang dilaporkan dalam jurnal Obstetrics and Gynaecology juga menyebutkan, menyusui hanya sekitar satu bulan dapat menekan risiko diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Semakin lama seorang ibu menyusui anaknya, maka akan semakin baik untuk keduanya.

Penelitian membuktikan, menyusui mengurangi risiko kanker ovarium dan payudara serta osteoporosis pada masa yang akan datang.

Kemudian, daftar keuntungan bagi bayi yang disusui juga sangat banyak. Air susu ibu (ASI) dapat mencegah anak dari obesitas, diabetes, asma dan infeksi pada telinga, perut dan dada.

Penelitian terbaru di Amerika Serikat itu dilakukan di University of Pittsburgh yang difokuskan pada sekitar 140.000 wanita post-menopause. Menyusui lebih dari satu tahun akan memangkas risiko tekanan darah tinggi hingga 12%, diabetes dan kolesterol tinggi hingga 20%.

Peneliti Dr Eleanor Bimla Schwarz mengatakan, pihaknya telah lama mengetahui menyusui penting untuk kesehatan bayi. "Kini kami mengetahui hal itu juga sangat penting untuk kesehatan para ibu," ujarnya.

Dia mengatakan, menyusui merupakan langkah penting bagi tubuh wanita untuk mengembalikan kondisi kesehatan setelah hamil dan persalinan

"Ketika proses ini terganggu, maka wanita akan cenderung lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan termasuk serangan jantung dan stroke. Semakin lama ibu menyusui bayinya, maka semakin baik untuk keduanya," terang Scwarz. (bbc/rin)
Sumber: Republika Newsroom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar